Sekilas tentang Kota Batu, Petra
muslimtravel.id - Petra, adalah kota bersejarah di Yordania selatan, merupakan pusat kepemimpinan Arab pada zaman Helenistik dan Romawi. Petra dalam bahasa Yordania berarti batu. Nama ini diambil karena bangunan di kota tersebut dibangun dengan material batu yang dipahat sedemikian rupa pada tebing batuan besar yang sangat megah.
Kota ini di bangun oleh kerajaan Nabatean di jantung gunung Sarah. Di bawah pemerintahannya, Petra menjadi kota yang sangat makmur dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang melibatkan sejumlah wilayah yang berbeda seperti Cina, Mesir, Yunani dan India.
Selain menjadi pusat perdagangan, Petra juga dijadikan sebagai ibu kota kerajaan Nabatean pada tahun 312 sebelum masehi.
Karena Petra merupakan pusat pemerintahan, bangsa Nabatean menyulap kota itu secara proporsional. Dibangun di tengah gurun, orang-orang Nabatean telah lama berjuang untuk bertahan dalam wilayah yang pada saat itu dimana curah hujan sangat terbatas. Mereka mengerahkan ide ketika membangun Petra untuk mengembangkan sistem saluran air, bendungan dan tangki air unik namun canggih, untuk memanen, menyimpan, menyebarkan air hujan, untuk penggunaan sepanjang tahun.
Pada periode tertentu dalam satu tahun, kota di sekitar petra rawan banjir. Namun demikian, orang Nabatean secara efektif mampu mengendalikan banjir menggunakan bendungan. Hal ini menandakan bahwa orang Nabatean dapat tinggal selama masa kekeringan dan juga meningkatkan hasil pertanian para petani di Nabatean.
Kota Petra perlahan menghilang dari peradaban. Diawali dengan perang salib yang menyerang kawasan Timur Tengah. Kekuasaan bangsa Nabatean kemudian beralih ke kekuasaan Roma di bawah pimpinan Kekaisaran Byzantium. Peperangan dan bencana alam membuat kondisi ekonomi kota ini semakin terpuruk dan lenyap di pertengahan abad 700 Masehi. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kota tersebut hilang tersapu gempa bumi dan pada saat ini yang dapat dilihat dari kota petra hanya sekitar 15 persen saja.
Hal ini membuat misterius peradaban Petra. Karena alasan itu juga, peradaban yang memiliki hubungan baik dengan agama islam ini bahkan kerap dikunjungi oleh orang-orang muslim dari seluruh dunia. Kronologis hilangnya kota Petra tidak terlalu jelas sehingga membuat peneliti semakin penasaran akan eksistensi dari kota ini.
Kentalnya pengaruh agama di wilayah tersebut membuat sejarahnya dikaitkan dengan islam. Bahkan agama islam merupakan agama bagi mayoritas masyarakatnya. Penduduk Arab menamai Petra sebagai Al Bitra.
Dalam pandangan islam menurut Al Qur’an, kemampuan memahat batu ini ternyata berkenaan dengan zaman Nabi Saleh AS dan kaum Tsamud. Al Qur’an surah Al A’raf ayat 73-79 bahwa Nabi Saleh AS diutus kepada kaum Tsamud untuk mengajak mereka menyembah Allah. Tetapi justru mereka mengelak dengan membuat kerusakan di muka bumi dan tidak percaya dengan Allah. Mereka memilih untuk mendirikan istana dan memahat gunung-gunung untuk dijadikan rumah sehingga Allah murka dan kaum Tsamud ditimpa oleh gempa dan di mana mayat-mayat mereka kemudian menetap di tempat tinggal mereka.
Lalu, adakah hubungannya dengan bangsa Nabatean yang membuat peradaban ini menurut ahli sejarah? Dilansir dari muslimahdaily.com, meruntut pada hadits Imam Ahmad, meriwayatkan dari Ibnu Umar, ia mengatakan ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah singgah bersama mereka di Hijr dekat bekas pemukiman kaum Tsamud. Al Hijr dikenal dengan berbagai peninggalan arkeologi yang di buat dengan memahat dinding batu. Peninggalan tersebut juga mirip seperti dengan apa yang ada di Petra.
Wilayah bangsa Nabatean juga mencakup Al Hijr. dapat disimpulkan bahwa kaum Tsamud tidak tinggal dan menetap di wilayah Petra melainkan tinggal di Al Hijr. sebagian warisan peninggalan Petra berasal dari inspirasi kaum Tsamud. Sebab mereka merupakan pendahulu dari bangsa Nabatean.
Di sekitar Petra terdapat sebuah gunung bernama Jabal Harun dengan tinggi 1.350 meter di atas permukaan laut dan menjadi tempat persemayaman Nabi Harun. Petra menjadi salah satu situs di Timur Tengah yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1985. Pada tahun 2007, Petra juga dinobatkan menjadi salah satu diantara tujuh keajaiban dunia baru oleh UNESCO, yang menyebabkan lonjakan pariwisata.
Baca : Hindari 4 Hal ini untuk Liburan ke Israel
Dapatkan Paket Wisata ke Cairo Aqsa Jordan di muslimtravel.id