Muslim Friendly dan Halal Tour, Memangnya Sama ?
Muslimtravel.id - Industri pariwisata telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyaknya wisatawan muslim yang mencari pengalaman liburan sesuai dengan prinsip - prinsip agama mereka. Dalam mengakomodasi kebutuhan tersebut, konsep “Muslim Friendly” dan “Halal Tour” muncul sebagai pilihan yang relevan bagi para pelancong muslim. Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, sebenarnya terdapat perbedaan penting antara kedua konsep ini. Berikut perbedaan antara “Muslim Friendly” dan “Halal Tour”.
Muslim Friendly, istilah ini merujuk pada fasilitas dan layanan yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan dan preferensi wisatawan muslim namun belum mengikuti sepenuhnya pedoman halal dalam kaidah agama islam. Aspek-aspek yang mencakup hal ini seperti makanan, akomodasi, fasilitas ibadah, dan kegiatan yang sensitif terhadap keyakinan agama islam.
Dilansir dari Muslim Travel Girl, negara yang terdapat destinasi Muslim Friendly adalah negara yang sedia menyambut wisatawan muslim dari berbagai negara dengan menghadirkan lingkungan dan fasilitas penunjang bagi wisatawan muslim.
Faktor utama dalam konsep Muslim Friendly adalah kesadaran terhadap prinsip-prinsip islam, namun terdapat fleksibilitas dalam beberapa hal. Sebagai contoh tempat makan atau Restoran yang menyajikan makanan halal tetapi juga terdapat sajian kebutuhan seperti alkohol bisa dikatakan “Muslim Friendly”, selain itu terdapat kasus dimana makanan halal dan non halal itu dalam proses pengolahan serta penyajiannya tidak dibedakan. Kasus lainnya pemilik Restoran tidak memastikan benar-benar bahwa daging yang disembelih sesuai dengan syari’at Islam (menyebut lafadz Allah).
Sementara istilah Halal Tour tertuju pada pemenuhan standar halal dalam semua aspek perjalanan, kebutuhan makanan dan minuman yang berlabel halal sesuai dengan syari’at islam serta bebas dari unsur-unsur yang diharamkan, sebagaimana dalam kitab At Targhib wat Tarhib mengutip Hadits yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan untuk membaca “Basmalah”, dan beliau bersabda, “Allah melaknat orang yang menyembelih bukan karena Allah.” (Kasyful Ghummah, halaman 194, jilid 1). Selain itu, akomodasi dan lingkungan yang mendukung juga diperhatikan dalam hal penunjang ibadah seperti masjid di sekitar tempat wisata.
Aspek Halal Tour mencakup tempat dan kondisi yang didukung dengan fasilitas untuk beribadah, tempat penginapan atau hotel yang menerapkan nilai-nilai syariah, kemudahan dalam bertransaksi keuangan secara syariah, serta penyediaan makanan dan minuman yang terjamin halal.
Ada baiknya, wisatawan muslim perlu memahami makna halal dalam penerapannya sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri yang dimana terdapat beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan syari’at islam dan sudah semestinya sebagai muslim yang baik kita perlu mentaati ajaran tersebut dimana pun kita berada .
(berbagai sumber)
Tingkatkan Petualangan Anda dengan Liburan berkonsep Muslim Friendly dan Halal!
Buruan!!! Cek Paket nya Di Sini!