Amasya, Kota Kecil Penuh Sejarah Kerajaan di Turki
Amasya, Kota Kecil Penuh Sejarah Kerajaan di Turki
Apakah kalian sudah pernah dengar Amasya? Amasya merupakan Ibukota dari salah satu daerah provinsi di Turki bagian Utara, Amasya. Kota kecil ini dihuni oleh 100 ribu lebih penduduk, tepatnya di dekat Laut Hitam.
Mungkin sebagian orang masih belum familiar dengan Amasya sebagai tempat destinasi wisata di Turki. Istanbul, Cappadocia, atau Ankara merupakan kota populer yang kerap dikunjungi dan menjadi incaran para wisatawan ketika liburan ke Turki. Mengunjungi Amasya juga tak kalah menariknya lho! Berikut kami sajikan beberapa ulasan tentang kota Amasya.
- Tempat Tinggal Sejarawan dan Penulis Terkenal
Terletak di pegunungan yang menghadap ke laut, Amasya juga terkenal dengan apelnya yang berair dan juga sejarahnya. Selain itu, rumah dari ahli geografi, filsuf, dan sejarawan Yunani terkenal, Strabo, serta dokter dan penulis Armenia terkenal, Amirdovlat Amasiatsi, juga berada di sana.
- Rumah Cantik Khas Ottoman Dengan Dua Daun Pintu
Rumah-rumah di Amasya ini bergaya arsitektur khas Ottoman atau biasa disebut “Cumbali Evler” yang artinya rumah dengan jendela ceruk (bagian yang masuk ke dalam). Selain itu, rumah di Amasya ini memiliki ciri khas unik yaitu memiliki dua daun pintu, satu daun pintu berukuran besar dan satu daun pintu berukuran kecil. Perbedaan ukuran pintu ini sengaja dibuat untuk mengenali siapa tamu yang datang. Jika yang datang adalah tamu laki-laki, maka yang diketuk adalah daun pintu yang besar, dan begitu pula sebaliknya. Jika yang datang adalah tamu perempuan, maka yang diketuk adalah daun pintu yang kecil.
- Kawah Candradimuka Bagi Para Pangeran
Pada jaman dahulu, Amasya merupakan daerah Ibukota provinsi yang dibentengi dan kaya karena banyak menghasilkan raja dan seniman. Tempat ini dulunya dijadikan sebagai Kawah Candradimuka bagi para Pangeran Turki. Sebelum mengemban tugas menjadi penguasa negara, mereka akan dididik dan ditempa di Amasya.
- Terdapat Banyak Masjid Peninggalan Utsmaniyah
Saat mengelilingi Kota Amasya, kalian akan menemukan banyak masjid. Masjid-masjid ini kebanyakan dibangun pada masa Daulah Utsmaniyah. Keberadaan masjid-masjid ini juga menjadi bukti penanda bahwa keimanan masyarakat pada masa itu sangat tinggi.
- Makam Peninggalan Kerajaan Pontus
Tidak hanya berkaitan dengan sejarah masa kejayaan kerajaan Islam, namun juga berkaitan dengan sejarah kejayaan Yunani. Jauh di atas kota dan diukir di atas batu Harsena adalah bekas istana kerajaan dan makam-makam raja Pontus. Terdapat 18 makam batu, diukir dari batu kapur dengan dinding dan tangga yang lurus memanjang. Pernyataan itu pertama kali ditulis oleh Strabo, bahwa makam-makam dan peninggalan kerajaan itu adalah milik Kerajaan Pontus.
Baca juga: Kiat Cermat Memilih Jasa Travel Halal!
Dapatkan Paketnya di muslimtravel.id
