Kiat Sehat dan Bugar ketika berpuasa
Bulan Ramadan telah tiba. Bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta banyak keutamaan daripada bulan-bulan lainnya harus kita sambut dengan semangat ibadah. Dan tentunya, kita menginginkan berpuasa dengan amalan-amalan berpahala tanpa kelesuan. Meskipun perut kosong sejak pagi hingga menjelang maghrib, jangan menjadikan aktivitas, terutama amalan ibadah di bulan Ramadan yang penuh berkah ini terlewatkan dengan sia-sia.
Untuk menjaga tubuh tetap segar dan sehat saat berpuasa, beberapa hal berikut ini perlu kita perhatikan, sehingga dapat membantu meningkatkan amalan-amalan ibadah di bulan Ramadan.
- Mengakhirkan sahur.
Disunnahkan mengakhiri waktu makan sahur dengan waktu yang tak jauh dari saat terbit fajar.
عَنْ انس بْنِ مَالِكٍ عَنْ زيْد بْن ثَابِتٍ رَضَي الله عَنْهُمَا قال: تَسَحَّرْنَا مَع رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم ثُمَّ قَامَ إلى الصَّلاةِ قال أنس: قُلْتُ لِزيْدٍ : كَمْ كَانَ بَيْنَ الأذَانِ وَالسُّحُورِ؟ قال: قَدْرُ خَمْسِينَ آيةٍ .
Telah diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu ‘ahu, dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya dia pernah berkata: “Kami pernah makan sahur bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung berangkat shalat”. Aku tanyakan : “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Dia menjawab,”Kira-kira sama seperti bacaan lima puluh ayat.” [Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, 1V/118 dan Imam Muslim, 1097]
Hikmah mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengakhirkan sahur memang banyak manfaatnya bagi tubuh. Tubuh akan mempunyai tenggang waktu yang cukup guna membakar makanan untuk diubah menjadi kalori (energi), sehingga badan tidak akan lemas pada siang hari
- Hindari tidur setelah makan sahur.
Kebanyakan orang sering tidur setelah makan sahur. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya, karena makan sahur saat masih tengah malam atau jauh dari terbit fajar. Selain tidak mengikuti Sunnah mengakhirkan sahur, shalat Subuh mungkin tak bisa terjaga dengan baik (tidak tepat waktu). Keadaan ini akan membuat tubuh menjadi semakin lemas pada siang hari.
- Hindari sikap bermalas-malasan
Bermalas-malasan tidak dianjurkan dalam Islam, apalagi di bulan Ramadan. Tetaplah aktif melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk amalan-amalan yang mendatangkan pahala serta olahraga ringan. Berolahraga bisa dilakukan pagi hari, misalnya jalan, lari di tempat, bersepeda atau senam. Aktivitas pada saat puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon-hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap bugar sepanjang hari.
Apabila kantuk menyerang di pagi hari, segera saja berolahraga secukupnya untuk membakar simpanan makanan supaya menjadi energi, kemudian lanjutkan aktivitas Anda seperti biasanya, misalnya taddarus Al Qur`an, bekerja dan sebagainya.
- Membuat jadwal tidur dengan baik
Sebisa mungkin tidur dan bangun di waktu yang sama. Di waktu malam, tidurlah tidak kurang dari 4-5 jam. Dan di Waktu siang bisa melakukan sunnah qailullah 15-30 menit untuk membuat tubuh kembali fresh. Masing-masing orang bisa relatif berapa jam dalam memenuhi kebutuhan tidurnya, yang penting tidak berlebihan. Tidur berlebihan malah menyebabkan tubuh loyo, kulit wajah kering dan tidak segar.
- Menyegerakan berbuka.
Menyegerakan berbuka merupakan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akan mendatangkan kebaikan. Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Umat manusia ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan buka puasa“. [Riwayat Bukhari, 1V/73 dan Muslim, /1093]
- Konsumsi air dalam jumlah yang cukup
Kurang minum saat berbuka dan sahur bisa membuatmu jadi mudah lemas, bad mood, sakit kepala, migrain, hingga sembelit ketika berpuasa. Malahan, kamu juga bisa jadi batal puasa karena hal ini. Nah, untuk mencegahnya, pastikan kamu mencukupi asupan air mineral, ya.
Rata-rata orang dewasa disarankan minum 2–3 liter atau lebih kurang 8 gelas air putih setiap hari. Minumlah air putih di waktu sahur dan berbuka, dan sebisa mungkin hindari jenis minuman yang dapat memicu dehidrasi, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.
- Buka puasa dengan makanan bernutrisi
Menu buka puasa juga perlu diperhatikan. Makan tiga kurma adalah cara tradisional dan sehat untuk memulai berbuka puasa. Kurma merupakan sumber serat yang mudah dicerna dan dapat membantu mengembalikan energi.
Selain itu, setelah berbuka, kamu juga disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin, dan mineral, seperti daging ayam atau sapi, ikan, sayuran yang ditumis, telur, buncis, kacang polong, almond, dan nasi merah. Pilihlah daging tanpa lemak dan olah dengan cara dipanggang atau direbus, ya.
- Makan dengan porsi yang tepat
Hindari makan dengan kalap saat sahur atau berbuka. Pasalnya, makan dalam jumlah yang berlebihan justru dapat menyebabkan perut kembung, kelelahan, bahkan memicu kenaikan berat badan. Jadi, sebaiknya makanlah dalam porsi normal saja.
- Rutin berolahraga
Puasa bukan alasan untuk malas bergerak. Kamu tetap dianjurkan rutin berolahraga agar tubuh tetap fit dan berenergi serta berat badanmu bisa terkontrol. Pilih jenis olahraga dengan intensitas rendah atau sedang, misalnya jalan kaki, yoga, atau bersepeda santai.
Lakukan olahraga selama 30 menit setiap sore hari. Hindari berolahraga di siang hari karena bisa meningkatkan risiko dehidrasi.