Tamu Program Umrah Raja Salman Takjub dengan Keramahtamahan dan Layanan Arab Saudi
MUSLIMTRAVELNEWS - Para tamu Program Umrah dan Kunjungan Penjaga Dua Masjid Suci yang diawasi oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan ini menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kerajaan Arab Saudi atas keramahtamahan dan sambutan hangat yang diberikan sejak kedatangan mereka di negara tersebut pada Kamis 1 Februari lalu.
Sejumlah jemaah umrah gelombang kedua program tersebut, yang mencakup 250 tokoh Islam terkemuka baik perempuan maupun laki-laki dari negara-negara Eropa dan Amerika Selatan, diwawancarai oleh Saudi Press Agency.
Nasser Al-Kilani, dari delegasi Rumania, memuji fasilitas yang diberikan oleh Raja Salman dan berkata: “Kami merasakan kegembiraan dan kebahagiaan saat kami menghabiskan hari-hari yang menyenangkan di Makkah dan tempat-tempat suci, merasakan kesucian tempat dan waktu, terutama saat kami berada di sana. ke Ka'bah Suci”, kata dia dikutip dari SPA Sabtu (10/02).
Aydin Muhammad Bostanji, yang berasal dari Yunani utara, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kepemimpinan Kerajaan, dan menambahkan: “Kami telah melihat dan merasakan tuan rumah terbaik setelah kedatangan kami hingga saat ini, dan kami tidak dapat melupakan kunjungan ini. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi kami karena kami menemukan kehangatan, kehormatan dan minat dari mereka yang bertanggung jawab atas program ini, selain perlakuan dari petugas keamanan yang memberikan kami semua cinta dan penghargaan, baik di Makkah atau Madinah.”
Khaled Lamtairi, salah satu anggota delegasi Rumania, memuji perkembangan layanan yang diberikan kepada para tamu program tersebut, dan memohon kepada Allah untuk memberi penghargaan kepada kepemimpinan Kerajaan atas upayanya dan semua yang diberikannya untuk melayani Islam dan Muslim.
Narasumber yang diwawancarai berasal dari beberapa negara antara lain Albania, Argentina, Bosnia dan Herzegovina, Brazil, Inggris, Bulgaria, Kroasia, Yunani, Kosovo, Makedonia, Polandia, Rumania, Serbia, dan Slovenia.
Usai 10 hari berada di tanah suci, para tamu tersebut bertolak pulang dari Makkah menuju negara masing-masing. Para peserta kembali setelah menyelesaikan ibadah umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi dalam suasana yang lancar, nyaman dan damai.
Sekretariat umum program telah menyiapkan program yang kaya dan beragam untuk para tamu selama mereka tinggal di Madinah dan Makkah.
Rangkaian acara tersebut meliputi kunjungan ke Masjid Quba, Makam Syuhada Uhud, Jabal Ar-Rumat (Bukit Pemanah), Distrik Budaya Hira, Gua Hira, dan situs sejarah dan budaya lainnya di kedua kota suci tersebut.
Para tamu mengatakan bahwa layanan ini memudahkan mereka untuk mengunjungi dan menemukan monumen bersejarah Islam, dan inisiatif ini mencerminkan kepedulian dan kepedulian Kerajaan terhadap Islam dan Muslim.
Sebelumnya, ada 50 tokoh Islam asal Indonesia yang berkesempatan menunaikan umrah dari Raja Salman. Mereka tergabung dalam gelombang pertama bersama para tokoh Islam berpengaruh lain dari 13 negara Asia Timur. Di antaranya Malaysia, Filipina, Taiwan, Myanmar, Vietnam, Laos, Hong Kong, Jepang, Brunei, Thailand, Republik Korea, Kamboja, dan Mongolia.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi menyebut undangant sebagai bentuk perhatian Raja Salman terhadap seluruh umat Islam di dunia, terlebih pada Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Arab Saudi membantu umat Islam di berbagai negara dan salah satunya adalah membantu dengan program umrah yang mana ini tidak lain daripada perhatian Raja Salman terhadap umat Islam di seluruh dunia terutama di Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia," kata Faisal.
Faisal menyebut undangan umrah gratis ini tidak menghapus program haji gratis yang juga dilaksanakan atas perintah Raja Salman. Undangan haji akan terus berjalan.
"Insya Allah akan terus berjalan di samping dari program hadiah umrah ini. Jadi tidak ada kontradiksi antara program hadiah umrah dan juga hadiah program haji. Semuanya berjalan masing-masing karena berbeda programnya. Ini merupakan hadiah dari kerajaan Arab Saudi," ucapnya.