Milad Series : Adab Berpamitan Kepada Keluarga dan Tetangga Sebelum Safar
MUSLIMTRAVEL.ID - Sebelum melakukan perjalanan safar, seorang Muslim dianjurkan untuk berpamitan kepada keluarga, tetangga serta kerabat terdekat. Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu, beliau berkata:
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ يُوَدِّعُنا فيقول : أَستودِعُ اللهَ دِينَك وأمانتَك وخواتيمَ عملِك
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: astaudi'ullaha diinaka wa amaanataka wa khowaatiima amalika (aku titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu)” (HR. Ahmad, 6/242, Abu Daud no. 2600, At Tirmidzi no. 3443, dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad).
Dan orang yang ditinggalkan membaca doa sebagaimana yang ada dalam hadis ini:
النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ودَّع رجلًا فقال : زوَّدكَ اللهُ التقوى , وغفَر لكَ ذنبَكَ , ويسَّر لكَ الخيرَ مِن حيثُما كنتَ
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika memberi pesan kepergian kepada seseorang, beliau mengucapkan: zawwadakallahut taqwaa wa ghafara laka zambaka wa yassara lakal khayra min haitsumaa kunta (semoga Allah memberimu bekal taqwa, dan mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu dimanapun berada)” (HR. At Tirmidzi no. 3443, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Berpamitan kepada keluarga merupakan langkah pertama yang sebaiknya dilakukan sebelum berangkat safar. Adab ini bukan hanya sekedar formalitas, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan serta permohonan doa agar perjalanan mendapat perlindungan dan kemudahan dari Allah SWT.
- Meminta izin dari keluarga, khususnya orang tua atau pasangan, adalah tanda menghormati mereka dan melibatkan mereka dalam niat suci perjalanan ibadah.
- Memohon doa restu dari keluarga, terutama dari orang tua, agar perjalanan mendapat berkah. Doa orang tua adalah doa yang mustajab, dan hal ini sangat dianjurkan sebelum berangkat.
- Menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga, jika ada kesalahan atau hal-hal yang belum sempat terselesaikan. Ini penting agar hati menjadi lebih tenang dan bersih sebelum menjalankan ibadah atau perjalanan.
Selain berpamitan kepada keluarga, berpamitan kepada tetangga juga menciptakan hubungan yang baik antar sesama. Selain itu, tetangga bisa menjadi penjaga rumah atau membantu mengawasi keluarga yang ditinggalkan selama safar.
Jadi, berpamitan sebelum safar bukan hanya menjadi tradisi saja, tetapi juga menjadi bagian dari adab islami yang harus diperhatikan oleh setiap muslim. Dengan meminta izin dan doa dari keluarga serta tetangga, perjalanan safar akan menjadi lebih berkah dan terlindungi. Safar untuk tujuan beribadah dapat menjadi momen untuk meraih ridha Allah subhanahu wa ta’ala.
Semoga setiap safar yang dilakukan dapat menjadi perjalanan yang aman, diberkahi serta membawa kebaikan untuk diri sendiri maupun orang-orang yang ditinggalkan.