Milad Series : Adab Safar Menurut Ajaran Islam
MUSLIMTRAVEL.ID - Dalam bahasa Arab, bepergian dinamakan safar yakni menempuh perjalanan. Istilah safar ini berarti keluar meninggalkan rumah untuk melakukan perjalanan jauh. Bepergian bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan berbagai sarana transportasi untuk mengantarkan seseorang sampai pada tempat yang dituju.
Pada zaman Rasulullah, melakukan perjalanan telah menjadi budaya masyarakat Arab. Dalam Al Qur’an Surah Quraisy [106] : ayat 1-4. Dalam ayat tersebut, Allah mengabadikan budaya masyarakat Arab tersebut yang melakukan perjalanan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Adab safar dalam agama islam diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pastikan perjalanan dilandasi oleh niat semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Setiap muslim perlu menanamkan rasa niat yang lurus untuk beribadah kepada Allah SWT dalam bentuk safar/perjalanan.
- Bertaubat serta berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Sebelum melakukan kegiatan safar, seorang muslim dianjurkan untuk bertaubat kepada Allah dan meminta ampunan atas segala maksiat.
- Hendaklah melakukan safar pada waktu yang terbaik
Dianjurkan untuk melakukan safar pada hari Kamis sebagaimana kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dianjurkan pula untuk mulai bepergian pada pagi hari karena waktu pagi adalah waktu yang penuh dengan berkah.
- Melakukan shalat dua raka’at ketika hendak pergi
Sebagaimana terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا خَرَجْتَ مِنْ مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَخْرَجِ السُّوْءِ وَإِذَا دَخَلْتَ إِلَى مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَدْخَلِ السُّوْءِ
“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.”